Profesionalitas Lembaga Penerjemah dan Lingkungannya

 Sistem kehidupan kita, sangat dipengaruhi oleh kedekatan kekerabatan dan emosional. Hal ini, bisa kita lihat, dari struktur oraganisasi baik pemerintahan atau swasta. Ketika seseorang menjadi penguasa, maka akan cenderung membuat lingkaran yang fungsinya adalah mempertahankan kekuasaan tersebut. Di negeri kita, kualitas dan mutu kinerja belum menjadi prioritas.

Kita ambil contoh, jika seseorang berhasil memasuki suatu wilayah, dan mampu membangun sistem untuk jualan sate. Tidak lama kemudian, akan diikuti oleh sanak keluarga dan tetangganya, yang juga akan berjualan sate di lingkungan sekitar.

Hal ini tampaknya juga tidak berbeda jauh dengan lingkaran yang dibangun orang dibidang politik dan Perusahaan. Bekerja di mall saja, untuk menjadi SPG atau keamanan, kebanyakan ada yang membawa. Pertanyaan dalam obrolan yang sering muncul adalah, yang membawa siapa?

Memang tidak semua dalam bidang pekerjaan, seseorang bisa bekerja karena adanya relasi orang dalam. Banyak juga yang bisa bekerja karena pertimbangan mutu. Tapi pertanyaan yang bawa siapa, adalah pernyataan yang biasa muncul, Ketika sesorang bekerja di pabrik, atau pemerintahan. Bekerja itu aklau tidak ada yang membawa, sulit.

Itulah juga kenapa, jika seseorang punya kenalan orang dalam, dia akan berusaha menjaga huhungan sekuat mungkin dengan harapan bisa titip.

Dalam dunia pemasaran dan komunikasi, word of mouth memang menjadi salah satu aspek pentign dalam penjualan. Tapi biasanya informasi berantai terkait barang atau jasa bersifat positif. Bukan karena huhubungan kekerabatan, tetangga atau orang dalam. Misalnya, untuk menentukan jasa penerjemahan, seorang diperlukan informasi atau rekomendasi orang sudah pernah, agar tidak salah dalam memilih jasa. Namun, model inji belum lepas dari pertimbangan profesionalitas. Karena pembelian yang terjadi muncul dari pengalaman yang baik. Sebaliknya, jika klien punya pengalaman buruk dalam jasa penerjemahan, dia akan memberi informasi yang buruk agar pembelian ulang tidak terjadi.

Dunia penerjemahan, terbangun melalui proses profesionalitas dan hubungan professional. Memang, antar agen penerjemah atau penerjemah sendiri ada hubungan yang bersifat informatif, tetapi bukan hubungan darah atau tetangga, dan hampir tiap wilayah agen penerjemah, ada, bukan karena mereka tetangga dekat. Menjadi npenerjemah, butuh Latihan yang Panjang. Tidak bisa terjadi hanya karena kekerabatan. Jadi jarang sekali, penerjemah, secara langsung sanak keluarganya menjadi penerjemah